Sibertangerang.id, Kabupaten Tangerang – Pelayanan distribusi air bersih PT. Aetra Air Tangerang di wilayah Balaraja dan Jayanti dikeluhkan oleh sejumlah pelanggan. Pasalnya, distribusi air yang seharusnya mengalir lancar untuk dinikmati oleh masyarakat malah kerap terhenti.
Tak hanya itu, warga juga dibingungkan dan merasa aneh. Sebab, selain pelanggan tidak mendapatkan haknya, biaya tagihan mereka pun membengkak. Pelayanan buruk itu, dialami warga terjadi sejak selama periode Januari hingga Maret 2023.
Selain itu, pelanggan juga mengadukan sering adanya perilaku tidak menyenangkan dari oknum petugas lapangan Aetra.
Oleh karena itu, Pemda Kabupaten Tangerang mengundang sejumlah pelanggan dan jajaran Direksi PT.Aetra dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar di ruang Sinergi Gedung Bappeda, Selasa (4/4/2023).
Salah satu pelanggan, Arto warga Kecamatan Jayanti mengatakan pihaknya merasa sangat dirugikan akibat buruknya pelayanan Aetra Air, Sebab usaha laundry miliknya kerap berhenti beroperasi, karena kesulitan air bersih.
“Keran diputer cuma bunyi angin, anehnya biaya tagihan lebih mahal, dari saat kondisi normal,” ucap Arto
Pelanggan lainnya Nirtam, mengaku kecewa terhadap distribusi air melalui perusahaan tersebut, lantaran terhitung sejak Januari 2023 lalu hingga sekarang, distribusi air di wilayah itu mengalami gangguan.
“Kebutuhan air itu sangat penting, apalagi dibulan puasa, saya sangat kesulitan air bersih,” tuturnya.
Kemudian, Titin pelanggan Aetra di Cangkudu, Kecamatan Balaraja mengaku tidak bisa tidur jika ditagih oleh petugas Aetra. Padahal, lanjut dia dirinya menunggak bayar tidak sampai dua bulan, namun petugas Aetra datang tanpa permisi langsung memutus jaringan yang ada di rumahnya.
“Iya saya mikirin pak, sampe gak bisa tidur kalau udah ditagih sama petugas Aetra itu, soalnya nadanya sambil mengancam kalau gak dibayar maka akan diputus,” terangnya.
Menjawab itu, Presiden Direktur PT. Aetra Air Tangerang Muhammad Fauzan menyatakan, tidak normalnya air yang mengalir terhadap pelanggan yang ada di Kecamatan Balaraja dan Jayanti merupakan faktor teknis.
Kata dia, telah terjadi kebocoran pipa yang berada di jalan raya Serang, Cikupa. Ditambah dengan kondisi debit air yang ada di Sungai Cisadane lagi berkurang, yang mengakibatkan distribusi air ke wilayah itu menjadi tersendat.
“Kami telah melakukan perbaikan kebocoran pipa yang ada di Cikupa, dan mudah-mudahan setelah lebaran distribusi air akan kembali normal ke wilayah Kecamatan Balaraja dan Jayanti,” katanya.
Sedangkan, kata dia untuk laporan adanya petugas Aetra yang melakukan pengancaman kepada pelanggan, pihaknya perlu melakukan investigasi terlebih dahulu.
“Sebenarnya gampang, nanti kita cari siapa yang bertugas di wilayah itu,” tandasnya.