Sibertangerang.id, Jakarta – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Hasyim Asy’ari disidang oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait persoalan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu (KEPP).
Dalam sidang tersebut, DKPP menyidangkan perkara bernomor 35-PKE-DKPP/II/2023 yang diadukan oleh Dendi Budiman. Yang mana Hasyim didalilkan melakukan pertemuan dan perjalanan ke Yogyakarta bersama Ketua Partai Republik Satu, Hasnaeni.
Selain itu, DKPP juga menyidang perkara 39-PKE-DKPP/II/2023 diadukan oleh Hasnaeni. Pada perkara ini, Hasyim didalilkan melakukan pelecehan seksual disertai ancaman kepada Pengadu yang menjabat sebagai Ketua Partai Republik Satu.
Menyikapi hal ini, Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pengurus Pusat Sarekat Demokrasi Indonesia (SDI) M. Afif Kurniawan mengatakan, bahwa Komisi Penyelenggara Umum (KPU) adalah sebuah lembaga negara yang diyakini sebagai penyelenggara pemilihan umum untuk melahirkan pemimpin yang jujur dan adil.
“Lantas bagaimana kita sebagai masyarakat percaya dengan KPU sedangkan Ketua KPU RI terindikasi melakukan pelanggaran kode etik dan bahkan melakukan pelecehan seksual,” ujar Afif saat diminta keterangan.
Lebih lanjut, Afif menjelaskan, berdasarkan hal ini pihaknya menuntut Hasyim Asyari agar mundur atau di copot dari jabatatannya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum RI.
“Jika tidak, kami akan terus mengawal proses persidangan sebagai bentuk pengawalan dan pengabdian kami untuk negeri tercinta agar kemudian Majelis sidang DKPP memberikan keadilan yang semestinya untuk masyarakat Indonesia,” tegasnya.
